Minggu, 29 Desember 2013

Surat Kecil Untuk Tuhan

Oleh : Julaiha
 
Judul Novel: Surat Kecil Untuk Tuhan 
Penulis : Agnes Danovar 
Penerbit : Inandra Publised, Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Tebal Buku: 232 Halaman
Jenis Novel : Kisah Nyata (Non-Fiksi)


Surat Kecil Untuk Tuhan Tuhan

Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain.
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat- sahabatku.
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
 
 
Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra. Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).

Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. Gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke panggilan akrabnya terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya. Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimana pun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke.

Keke merupakan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun akhirnya Keke tahu bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapa pun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapa pun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker di wajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah.

Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu. Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi. Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Keke mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya,dan tubuh kecil Keke harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh. Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama.

Kasus kanker ganas yang diidap oleh Keke menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya. Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, dipelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. Kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke. Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokter pun menyarankan untuk operasi. Karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah. Dan kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain.

Satu hal yang membuat saya terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. Bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan. Waktu pun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya.

Keke membuktikan semua itu. “Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.” Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati seorang remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, dan pada siapa pun. Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. 

Kelebihan :

a. Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan di dalam novel ini.

b. Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh.

c. Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.

d. Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya.


Kekurangan :

a. Masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.

b. Kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis. Dengan demikian, novel ini patut di publikasikan. Karena memiliki lebih banyak kelebihan di bandingkan kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar