Suatu teknik penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dna menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengindentifikasi secara sitemastis komunikasi yang tampak.
Tujuan analisis isi
Tahapan awal dalam menyusun design riset ialah menentukan dengan jelas tujuan analisis isi. Hanya dengan tujuan yang jelas, maka design riset juga dapat dirumuskan dengan jelas pula. Dilihat dari tujuan analisis isi, peneliti harus menentukan apakah analisis isi hanya ingin menggambarkan karakteristik dari pesan ataukah analisis isi lebih jauh ingin menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan tertentu.
Didasarkan pada pendapat Holsti (1999:26). Holsti membagi fokus design analisis kdalam tiga bagian. Pertama, menggambarkan karakteristik pesan. Kedua, membuat kesimpulan penyebab dari suatu pesan (pesan encoding). Ketiga, menarik kesimpulan mengenai efek dari komunikasi (proses Decoding).
1. Ciri – ciri analisis isi
a. Sistematis
Sistematis dalam analisis isi ialah tahapan dan proses penelitian yang telah dirumuskan secara jelas dan sistematis (Riffe, Lacy, dan Fico, 1998:20). Kategori diturunkan dari variabel, variabel diturunkan berdasarkan teori, pengujian dibuat berdasarkan hipotesis. Masing-masing dari bagian penelitian saling berkaitan, misalnya variabel tertentu yang dipakai dapat dilacak dari teori yang digunakan. Sistematis ini juga berarti setiap kategori yang dipakai menggunakan kategori dan definisi yang sama.
b. Objektif
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Analisis isi menggunakan manusia tetapi harus dibatasi sehingga subjektif tidak muncul. Hasil dari analisis isi adalah benar-benar mencerminkan isi dari suatu teks dan bukan akibat dari subjektif dari peneliti.
Ada dua aspek penting objektifitas
- Validisitas, yang berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur
- Reliabilitas, yang berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda dan waktu yang berbeda
c. Kuantitatif
Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar