Strategi komunikasi yang efektif dalam komunikasi pembangunan tidak hanya sekedar membuat pesan-pesan yang bisa memberikan dampak bagi target atau audien. Tapi juga mampu merefleksikan misi, tujuan dan sasaran organisasi yang terintegrasi dalam operasi sehari-hari. Maka, stretegi itu butuh artikulasi yang jelas tentang audien, kejelasan pesan dan pilihan media.
Adapun strategi yang efektif dalam penyampaian komunikasi pembangunan antara lain :
a. Planning
Strategi komunikasi yang efektif selalu diawali oleh perencanaan yang solid dan matang (planning) yaitu kunci bagi keberhasilan proyek tujuan. Perencanaan yang bagus bisa dijadikan koridor kerja bagi orang-orang yang melaksanakan misi komunikasi. Strategi akan membimbing kita kearah mana komunikasi digerakkan, mulai dari proses persiapan hingga menyampaikan pesan pada publik.
Ada tiga jenis planning yang harus dipertimbangkan dalam strategi komunikasi di era digital saat ini yaitu :
Organizational Planning, yaitu terkait dengan siapa-siapa saja yang bertanggung jawab melakukan tindakan-tindakan apa saja untuk misi komunikasi.
Communications Planning yaitu terkait penentuan cara-cara yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan. Apakah lewat media tertentu atau umum, serta bagaimana isi pesannya.
Technology Planning yaitu terkait alat bantu teknologis untuk menyampaikan pesan. Apakah kita mengirim press release via e-mail, atau menyampakaian undangan untuk konferensi pers dan dengan menggunakan teknologi lainnya.
b. Sasaran dan Tujuan
Pesan harus diciptakan sejelas-jelasnya demi sasaran yang dituju, lalu pesan disampaikan dengan metode yang tertentu supaya bisa sampai ke publik yang kita bidik. Untuk mencapai target ini, tentu dibutuhkan teknologi pembantu agar penyusunan planning jadi lebih mudah.
Karenanya sasaran dan tujuan harus ditetapkan saat melakukan planning yaitu audien siapa yang ingin dijangkau, bagaimana keadaan audien sasaran yang hendak dijangkau, mengidentifikasi audien dan kemudian memahami keadaan audien. Ini adalah salah satu kunci keberhasilan rencana komunikasi yang baik dan efektif. Karena komunikasi yang efektif bukan berarti harus menjangkau semua target audien. Tapi lebih efektif jika kita bisa membidik orang-orang tertentu yang sangat berpengaruh dalam pembuatan keputusan publik.
c. Pembentukan Pesan
Pembentukan pesan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi perhatian public juga menjadi salah satu strategi efektif dalam komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kita harus bisa menyusun pesan yang cocok untuk berbagai kalangan audien sasaran dan berbagai bentuk media yang digunakan.
Karena cara kita mengkomunikasikan pesan pada pers tentu berbeda dengan cara mengkomunikasikan pesan langsung pada audien. Menulis di web juga jelas sangat berbeda dengan menulis pesan untuk radio atau koran.
Karenanya setelah kita berhasil mengidentifikasi audien baru membentuk pesan-pesan yang akan disampaikan pada audien. Pesan-pesan ini harus terkait kuat dengan misi organisasi dan tujuan komunikasi kita.
Dalam membentuk pesan, kita perlu mempertimbangkan hal-hal berikut : seberapa besar audiens kita, pesan model apa yang lebih gampang direspon oleh audien, melalui audien bisa dicapai (Internet, radio, TV, cetak), informasi apa yang audien butuhkan dari organisasi kita, bahasa apa yang akan lebih gampang ditangkap audien, dan saat merancang pesan kita juga harus perhatikan bahwa setiap media komunikasi (televisi, cetak, email, Web) akan membutuhkan pendekatan berbeda.
d. Media Choices
Memilih jenis media yang paling cocok untuk menyampaikan pesan dan menjangkau audien merupakan langkah yang harus diambil. Karena jika tepat, audien akan sangat cepat memahami pesan yang diberikan. Jenis media yang dipilih akan berpengaruh pada kemampuan audien menjangkau isi pesan.
Jenis media tertentu mungkin bisa menyampaikan pesan tertentu dan bisa dijangkau kelompok audien tertentu pula. Juga patut kita perhatikan dalam mengemas pesan format harus disesuaikan bisa dikemas dalam bentuk berita, hiburan, atau bahkan iklan.
e. Evaluasi
Strategi komuniksi yang efektif selalu mempertimbangkan evaluasi, namun yang satu ini sering kali terabaikan. Bisa jadi pengabaian ini berdasarkan fakta bahwa sebagian besar evaluasi berlangsung di bagian akhir dari suatu proses. Kalau hasilnya bagus, orang cenderung tidak melakukan evaluasi, tapi kalau hasil akhirnya kurang bagus baru orang berfikir tentang evaluasi.
Padahal evaluasi itu penting agar kita bisa mendapatkan feed back sesegera mungkin. Hasil akhirnya bagus atau tidak, kita tetap butuh feed back, kalau hasil akhirnya bagus feed back bisa digunakan untuk perumusan strategi komunikasi mendatang. Kalau hasil akhirnya tidak bagus maka feed back bisa dijadikan rujukan agar tidak mengulanginya.
Untuk mengevaluasi strategi komunikasi, bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan data kuantitatif dan informasi kualiatif. Untuk kuantitatif, pertanyaan yang harus kita jawab adalah seberapa banyak target audien yang sudah dijangkau via media. Untuk kualitatif, pertanyaan yang harus kita jawab adalah apakah pesan punya dampak yang diharapkan terhadap target audien atau tidak. Ini bisa berlaku saat kita menggunakan semua jenis media dan semua kondisi audien. Namun yang agak sulit adalah mengukur perobahan perilaku pada target audien.
izni share ya kartikel komunikasinya keren ...
BalasHapus