Minggu, 12 April 2015

Etika Komunikasi Politik

Detik-detik pemilihan presiden semakin diambang pintu, para kandidat berlomba – lomba menampakan dirinya dimedia untuk mencari popularitasnya. Komunikasi politik media mulai berperan oleh para kandidat. Namun apabilah ditinjau lebih jauh, sistem kapitalis mulai merajalela dinegaraku tercinta, Indonesia. Kaum pemodal berkuasa untuk mengatur segala bidang, sehingga masyarakat kecil mendapat imbasnya karena bermodalkan napas.

Apabilah kita melihat bagaimana dari segi media, situasi yang terjadi adalah peran dan fungsi media seakan – akan keluar dari tujuan yang sebenarnya. Yang mana fungsi media sebagai untuk menginformasikan (to info), untuk mendidik (to educate), untuk menghibur (to entertaint). Namun yang realita yang terjadi sekarang ini adalah media digunakan sebagai alat untuk mencari popularitas individu. Perselingkuhan antara media dan pengusaha membuat citra media tidak berperan sesuai dengan fungsinnya. Peran media kini berubah menjadi ajang untuk mencari pendukung pemilihan, dengan menampilakan kebaikan dari penampilan namun bertolak belakang dengan isi hatinya.

Masyarakat seakan – akan apatis terhadap fenomena yang terjadi. Tuli untuk mendengar dan buta untuk melihat namun yang sebenarnya menangis melihat situasi yang terjadi,namun semuanya hanyalah harapan untuk merubah,bagaimana pemimpin yang bisa mensejahterakan masyarakatnya.

Kaum kapitalis sudah bergerak sangat nampak, penguasa pasar modal berhak untuk mengatur harga pasar, sehingga banyak bidang yang di atur oleh kaum pemodal, yang salah satunya adalah media. Kini media menjadi ladang target kau pemodal untuk mencari jati diri dan berkampanye mencari popularitas untuk pemilihan presiden 2014. Namun tak ada yang memikiran terhadap kebutuhan masyarakat terhadap informasi.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan norma dan aturan yang berlaku. Banyak aturan yang ada di negara indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Akan tetapi semakin banyak hukum yang diterapkan semakin banyak pulah tindakan yang melanggar aturan. Hal ini perlu kita melihat lebih jauh,bagaimanakah peran hukum?? Sehingga semakin banyak orang yang melanggar aturan apalagi pembuat hukum. Bagaimana kita sebagai agen of changes melihat situasi yang demikian???mari kita membuat pembaharuan, terlebih khusus pembaharuan terhadap diri kita, bagaimana kita bisa menempatkan diri, sebagaui warga Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar