Studi Lerner
Pada pokoknya, Lerner mengemukakan
bahwa modernisasi suatu bangsa dimulai dari terjadinya urbanisasi. Menurutnya,
untuk bisa berubah menjadi modern, anggota masyarakat harus memiliki mobilitas
baik dalam arti fisik, maupun psikis. Namun kurang lebih dua puluh tahun
kemudian, Lerner memperbaiki beberapa hal dari teori modernisasi yang ia
kemukakan sebelumnya, yaitu :
1. Urbanisasi tidak lagi sebagai langkah pertama. Sebagai
gantinya adalah melek huruf dan pengenaan media, lalu bergerak menuju
partisipasi.
2. Indikator partisipasi politik bukan lagi hanya pemberian
suara di pemili, tapi sedang dicarikan indicator lain yang bersifat psikologis
semacam “empati”.
3. Lerner tidak lagi menyebut keseluruhan proses tersebut
sebagai modernisasi, tapi mengantinya dengan perubahan.
4. Kerena itu, faktor yang dikemukakan sebelumnya
(urbanisasi, melek huruf, pengenaan media dan partisipasi) tidak lagi disebut
sebagai indicator kemodernan, tapi sebagai kecenderungan kepada perubahan
(proencity to chabge) atau kesiapan orang untuk mencoba hal-hal yang baru.
Studi McClelland
Dalam studinya yang berjudul The
achieving Society (1961) ia berkesimpulan bahwa untuk memajukan suatu
masyarakat harus dimulai dengan merubah sikap mental (attitude) para
anggotanya. Menurut penelitiannya, sejarah menunjukkan bahwa masyarakat yang
telah maju ternyata didorong oleh “kebuuhan untuk pencapaian sesuatu atau need
for achievement tersebut.
Studi Wilbur Schramm
Dalam laporannya yang berjudul Mass
Media and National Development: The Role of Information in Developing Countries
(1964), pada pokoknya Schramm mengungkapkan bahwa media massa dapat berperan
dalam beberapa hal. Yang paling pokok adalah dapat membantu menyebarluaskan informasi
tentang pembangunan, dapat mengajarkan melek huruf, serta keterampilan lainnya
yang memang dibutuhkan untuk membangun masyarakat dan dapat penyalur suara
masyarakat agar mereka dapat turut ambil bagian dalam pembuatan keputusan di
negaranya. Sejumlah peran lainnya bagi media massa dalam pembangunan adalah:
1. Meluaskan wawasan masyarakat
2. Memfokuskan perhatian masyarakat pada pembangunan
3. Meningkatkan aspirasi
4. Membantu merubah sikap dan praktek yang dianut
5. Memberi masukan untuk saluran komunikasi antar pribadi
6. Memberi status
7. Memperlebar dialog kebijakan
8. Mnegakkan norma-norma sosial
9. Membantu membentuk selera
10. Mempengaruhi nilai-nilai yang kurang teguh dianut dan
menyalurkan sikap yang lebih kuat.
11. Membantu berbagi jenis pendidikan dan pelatihan.
Studi Inkeles dan Smith
Pada pokoknya, inkeles dan smith mempertanyakan (1) apa
sebab yang ditimbulkan oleh modernisasi terhadap sikap, nilai, dan pandangan
hidup seseorang, dan (2) apakah negara-negara berkembang akan memiliki sikap
hidup yang lebih modern dibanding masa sebelumnya, kalu negara tersebut
berinteraksi dengan negara barat yang telah lebih dahulu memiliki sekap dan
pandangan hidup modern.Ciri-ciri menusi modern menurut mereka adalah : terbuka
pada pengalan baru, semakin tidak tergantung (independen) pada berbagai bentuk
kekuasaan tradisional (raja,suku,dsb), percaya kepada ilmu pengetahuan dan
kemampuannya menaklukkan alam, berorientasi mobilitas dan ambisi hidup yang
tinggi, memiliki rencana yang panjang, dan aktif dalam pencaturan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar