Senin, 13 April 2015

Pengertian Media Massa

Media massa adalah media komunikasi yang mampu menimbulkan keserempakan, dalam arti kata khalayak dalam jumlah yang relatif sangat banyak secara bersama-sama pada saat yang sama memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya surat kabar, radio siaran, televisi, dan film yang ditayangkan di gedung bioskop. Dari definisi tersebut menunjukan bahwa media massa terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan elektronik. Yang termasuk media cetak yaitu surat kabar, majalah, dan tabloid. Sedangkan yang termasuk media elektronik, yaitu radio, televisi dan film. 

Media massa sebagai sarana dan komunikasi untuk menyalurkan berita dan pesan-pesan berfungsi untuk menyiarkan informasi, mendidik, menghibur, mempengaruhi. Disamping keempat fungsi tersebut media massa juga berfungsi sebagai Lembaga ekonomi. Perilaku Keagamaan dalam penelitian ini difokuskan pada aspek peribadatan dan kemasyarakatan. Dalam aspek peribadatan hanya dibatasi pada pelaksanaan shalat, membaca al-Qur'an, dan puasa. Sedangkan aspek kemasyarakatan, aspek yang dapat menimbulkan sikap dan perilaku individu meliputi:

Studi Kasus Kekerasan Media Massa

Kekerasan di media massa adalah bentuk publikasi cetak, dan tayangan fisik, maupun verbal oleh media dimana tayangan menampilkan tulisan, aksi, dan ucapan yang berbau kekerasan berupa kata-kata kasar sampai dengan siaran dan rekonstruksi kekerasan yang dapat ditonton di televisi, didengarkan melalui radio, ataupun dibaca melalui media cetak.

Kesalahan lain media yaitu menyajikan pesan kekerasan di dalam program yang disiarkan tanpa memikirkan usia individu yang menontonnya. Telah terjadi banyak kasus yang menyeret nama media sebagai pelaku tindak kekerasan berbagai golongan masyarakat. Nilai-nilai itu dapat mempengaruhi tanpa sadar masyarakat yang menontonnya. Maka etika komunikasi mau tak mau juga harus merumuskan, mendefinidikan dan menentukan batas-batas kekerasan. berdasarkan peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat, pada tanggal 20 April 1999, dua siswa, Dylan Klebold (18 tahun) dan Eric Harris (17 tahun), melakukan penembakan secara brutal dengan senapan mesin pada jam sekolah di Sekolah Menengah Atas Columbine, Littleton, Colorado, Amerika Serikat. Bergaya koboi, kedua remaja ini menembakkan peluru dari senapan mesinnya di kantin, di ruang kelas, lorong koridor, dan teras depan sekolah. 12 siswa dan seorang guru tewas terbunuh. Lebih dari 20 orang luka-luka. Kedua pelaku pun bunuh diri dengan menembak diri usai serangan membabi buta. Pembantaian ala koboi itu terjadi kembali berkali-kali di negeri paman Sam itu pada tahun-tahun terakhir ini dan jumlah korban semakin lebih banyak. Dalam hal ini, maka etika komunikasi diciptakan agar dapat mendukung pihak yang rentan menjadi korban kekerasan media, tanpa terjebak bersikap represif. Kekerasan ini ditayangkan dengan tujuan menonjolkan kengerian dan keseragaman, yaitu agar media massa dapat membangkitkan emosi pemirsa dan pembaca. Emosi ini menjadi dayatarik luar biasa untuk membaca atau menonton kembali acara yang sama saat disiarkan.

Definisi Analisis Isi

Suatu teknik penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dna menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengindentifikasi secara sitemastis komunikasi yang tampak.

Tujuan analisis isi 

Tahapan awal dalam menyusun design riset ialah menentukan dengan jelas tujuan analisis isi. Hanya dengan tujuan yang jelas, maka design riset juga dapat dirumuskan dengan jelas pula. Dilihat dari tujuan analisis isi, peneliti harus menentukan apakah analisis isi hanya ingin menggambarkan karakteristik dari pesan ataukah analisis isi lebih jauh ingin menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan tertentu. 

Minggu, 12 April 2015

Perkembangan Sosial Komunikasi Pembangunan

Mengenai perkembangan Komunikasi Pembangunan terlebih dahulu kita lihat kegiatan pembangunan nasional secara menyeluruh. Pertama tentunya bermula dari langkah perencanaan. Untuk masukan yang terpenting adalah mencari tahu apa yang dibutuhkan rakyat untuk dibangun? Apakah pasar? Jalanan? Sekolah? Atau pabrik? Untuk menjawab pertanyaan di atas perlu dilakukan serangkaian kegiatan baik yang berupa musyawarah desa, rapat partai politik, atau sidang DPR, hingga pertemuan-pertemuan lain di bidang perencanaan pembangunan. Macam-macam kegiatan tersebut sebenarnya tidak lain merupakan kegiatan komunikasi dengan bahasan: 

1. masalah yang akan dihadapi, 
2. kebutuhan yang dirasakan, 
3. merumuskan rencana, 
4. kemudian setelah rencana tersusun, kembali disampaikan kepada berbagai kalangan untuk mendapat tanggapan demi perbaikan dan pemnyempurnaan,
5. setelah itu, rencana itu kembali disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat , sebagai suatu program bersama yang menjadi kesepakatan nasional.

Teori Komunikasi Pembangunan

1. Teori Dependensi.

Secara global yang dimaksud dengan dependensi adalah suatu keadaan dimana keputusan-keputusan utama yang mempengaruhi kemajuan ekonomi dinegara berkembang seperti keputusan mengenai harga komoditi, pola investasi, hubungan moneter, dibuat oleh individuatau institusi diluar negara yang bersangkutan.

Proses ketrbelakangan yang melanda negara-negara baru, menurut Furtado (1972), meliputi tiga tahapan historis yang terdiri dari:

a. Tahap keuntungan-keuntungan komparatif. Selama periode seusai revolusi industry, ketika sistem divisi tenaga kerja internasional diciptakan dan ekonomi dunia distrukturkan, negara-negara industry pada umumnya menspesialisasikan diri pada kegiatan-kegiatan yang ditandai dengan kemajuan teknik yang menyebar.

b. Tahap substitusi impor. Terbentuknya suatu kelompok social kecil dengan keistimewaan dikalangan bangsa-bangsa yang terbelakang menimbulkan suatu keharusan untuk mengimpor sejumlah barang-barang tertentu guna memenuhi pola konsumsi yang telah diadopsi kelompok ini dalam meniru bangsa yang kaya.

c. Tahap berkembangnya perusahaan multi-nasional (PMN). Timbulnya PMN telah menjadi suatu fenomena terpenting dalam tatanan ekonomi internasional,karena transaksi internal yang dilakukan oleh PMN telah mengambil alih operasi pasar yang ada selama ini.

Strategi Komunikasi Efektif

Strategi komunikasi yang efektif dalam komunikasi pembangunan tidak hanya sekedar membuat pesan-pesan yang bisa memberikan dampak bagi target atau audien. Tapi juga mampu merefleksikan misi, tujuan dan sasaran organisasi yang terintegrasi dalam operasi sehari-hari. Maka, stretegi itu butuh artikulasi yang jelas tentang audien, kejelasan pesan dan pilihan media.

Adapun strategi yang efektif dalam penyampaian komunikasi pembangunan antara lain :

a. Planning

Strategi komunikasi yang efektif selalu diawali oleh perencanaan yang solid dan matang (planning) yaitu kunci bagi keberhasilan proyek tujuan. Perencanaan yang bagus bisa dijadikan koridor kerja bagi orang-orang yang melaksanakan misi komunikasi. Strategi akan membimbing kita kearah mana komunikasi digerakkan, mulai dari proses persiapan hingga menyampaikan pesan pada publik.

Konsep Komunikasi Pembangunan

Studi Lerner
Pada pokoknya, Lerner mengemukakan bahwa modernisasi suatu bangsa dimulai dari terjadinya urbanisasi. Menurutnya, untuk bisa berubah menjadi modern, anggota masyarakat harus memiliki mobilitas baik dalam arti fisik, maupun psikis. Namun kurang lebih dua puluh tahun kemudian, Lerner memperbaiki beberapa hal dari teori modernisasi yang ia kemukakan sebelumnya, yaitu :

1. Urbanisasi tidak lagi sebagai langkah pertama. Sebagai gantinya adalah melek huruf dan pengenaan media, lalu bergerak menuju partisipasi.
2. Indikator partisipasi politik bukan lagi hanya pemberian suara di pemili, tapi sedang dicarikan indicator lain yang bersifat psikologis semacam “empati”.
3. Lerner tidak lagi menyebut keseluruhan proses tersebut sebagai modernisasi, tapi mengantinya dengan perubahan.
4. Kerena itu, faktor yang dikemukakan sebelumnya (urbanisasi, melek huruf, pengenaan media dan partisipasi) tidak lagi disebut sebagai indicator kemodernan, tapi sebagai kecenderungan kepada perubahan (proencity to chabge) atau kesiapan orang untuk mencoba hal-hal yang baru.

Pengertian Komunikasi Pembangunan

Komunikasi pembangunan adalah, segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas, dengan tujuan agar masyarakat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan.

Dalam arti yang lebih luas. Komunikasi pembanguna terbagi kepada dua. Yaitu komunikasi pembangunann meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan.

Penggunaan Teori Empat dan Teori Hemofili

1. Langkah Relokasi Pedagang Kaki Lima

Namun langkah yang tergolong fenomenal yang pernah Joko Widodo lakukan adalah dalam hal merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka. Jokowi melakukan komunikasi langsung secara rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisilokal) kepada masyarakat, khususnya kepada para PKL. Dalam suatu kesempatan, Jokowi mengakui sulitnya memimpin sebuah kota. Jika dibandingkan dengan pengalamannya dalam memimpin sebuah perusahaan, memimpin kota jauh lebih kompleks. Meski sempat bungkam terkait rencananya untuk kembali maju sebagai calon Wali kotaSolo periode 2010-2015, tetapi akhirnya dia memutuskan untuk kembali maju.

Nama Joko Widodo menjadi semakin popular setelah dia melakukan relokasi PKL. Berawal pada tahun 2005 ketika Joko Widodo, yang baru dilantik menjadi Walikota Solo, membentuk sebuah tim kecil untuk mensurvey keinginanwarga Kota Solo. Dari hasil survey ditemukan bahwa kebanyakan orang Soloingin pedagang kaki lima yang memenuhi jalan dan taman di pusat kota disingkirkan.Joko memang sudah mempunyai program untuk menjadikan Sololayaknya Singapura, sebuah kota yang bersinar dengan wisata belanjanya. Karena itu ketertiban, kebersihan dan keindahan kota menjadi kunci utama. Namun hasilsurvey tersebut membuat Joko menghadapi dilema. Di satu sisi dia merupakan seorang Walikota baru yang tidak ingin memancing konflik dengan para PKL diawal masa kepemimpinannya. Namun di sisi lain dia tidak dapat menutup matauntuk merespons keinginan sebagian masyarakat Solo yang ingin para PKLdipindahkan dari jalan-jalan dan taman.

Pengertian Negosiasi

Istilah negosiasi yang terdapat pada kamus besar bahasa Indonesia adalah : proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara satu pihak dan pihak yang lain dapat berupa kelompok atau organisasi

Negosiasi juga diartikan sebagai suatu bentuk penyelesaiaan sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak pihak yang bersengketa. Istilah ini berkembang dari dunia para diplomat baik yang menjabat sebagai duta besar, kuasa usaha atau konsul yang bergerak dalam kegiatan diplomasi. Kegiatan dilakukan untuk kepentingan negara yang diwakilinya saat dinegara manapun para diplomat itu ditempatkan.

Pengertian diplomasi secara sederhana yang dikemukan oleh Anwar. DF adalah sebagai praktek prakatek atau kegiatan dari lembaga lembaga yang berlaku diantara negara-negara dalam hal ini pemerintah dalam berhubungan antara satu dan yang lain. Salah satu bentuk kegiatan yang digunakan adalah “negosiasi”. Jadi Negosiasi merupakan salah satu fungsi vital dari para diplomat. Diplomasi bertujuan untuk memajukan kepentingan kepentingan nasional dalam bidang politik maupun ekonomi, sebagai contoh adalah kepentingan kemerdekaan suatu negara , keamanan dan integritas teritorial.

Dalam permasalahan kenegaraan, negosiasi merupakan proses yang komplek untuk mengatasi isu-isu atupun perbedaan pendapat dari negara negara yang bersengketa atau bermasalah, dengan demikian diharapkan dapat menghasilkan suatu kesepakatan diantara negara yang bersangkutan.

Hubungan Antara Lobi, Diplomasi dan Negosiasi Terhadap Komunikasi

Konsep Lobi, Negosiasi dan Diplomasi bukanlah kata yang asing bagi kita semua. Ketiga konsep terkait teknik dalam berkomunikasi tersebut memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mulai dari dalam rumah sendiri atau dalam konteks keluarga, interaksi di pasar¸ hingga forum resmi para profesional. Sebagaimana konsep-konsep komunikasi lainnya, telinga kita memang akrab dengan istilah tersebut karena memang sering dilontarkan dalam berbagai kesempatan berinteraksi, namun soal pemahaman, belum tentu kita semua mengerti makna ketiga konsep tersebut secara benar.

Lobi, negosiasi dan diplomasi merupakan bagian dari konsep komunikasi secara umum yang bertujuan mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati, menyampaikan informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga negara bahkan negara. Selain itu, dalam konteks komunikasi, hal itu juga tidak lepas dari realitas dimana setiap orang membutuhkan informasi. Keberhasilan lobi, negosiasi dan diplomasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik. Dalam konteks proses komunikasi, negosiator memiliki peran sebagai komunikator yang mengawali proses terjadinya komunikasi dalam negosiasi.

Realitas tersebut di atas bila kita gambarkan dengan perumpamaan adalah merupakan sebuah meja perundingan yang besar, dan suka atau tidak suka, masing-masing kita sebagai salah satu pesertanya. Kita sebagai individu, pasti pernah dan akan selalu menghadapi konflik dengan berbagai pihak seperti anggota keluarga, kasir, kompetitor, atau satu kesatuan yang lahir dengan nama yang mengesankan seperti ”perusahaan” atau ” Bentuk struktural yang kuat”.

Negosiasi

1 Negosiasi

Negosiasi (Negotiation) dalam arti harfiah adalah negosiasi atau perundingan. Negosiasi adalah komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Negosiasi memiliki dua arti, yaitu:

  1. Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain;
  2.  Penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
Menurut Stephen Robbins dalam bukunya “Organizational Behavior” (2001), negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara 2 pihak atau lebih, dan masing-masing pihak berupaya untuk menyepakati tingkat harga yang sesuai untuk proses pertukaran tersebut. Sedang dalam komunikasi bisnis, negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan. Upaya negosiasi diperlukan ketika:

Pengertian Lobby dan Tujuan Lobby

Menurut kamus Webster, Lobby atau Lobbying berarti: Melakukan aktivitas yang bertujuan mempengaruhi pegawai umum dan khususnya anggota legislatif dalam pembuatan peraturan.

Menurut Advanced English & ndash; Indonesia Dictionary, Lobby atau Lobbying berarti: Orang atau kelompok yang mencari muka untuk mempengaruhi anggota Parlemen. Sedangkan Lobbyist berarti: Orang yang mencoba mempengaruhi pembuat undang-undang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melobi ialah melakukan pendekatan secara tidak resmi, sedangkan pelobian adalah bentuk partisipasi politik yang mencakup usaha individu atau kelompok untuk menghubungi para pejabat pemerintah atau pimpinan politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan atau masalah yang dapat menguntungkan sejumlah orang.

Dalam tulisan ini istilah lobby atau Lobbying di Indonesia-kan menjadi Lobi, sedangkan istilah lobbyist di Indonesia-kan menjadi Pelobi, yaitu orang yang melakukan Lobi. Definisi Lobi dapat disusun sebagai suatu upaya pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang dalam upaya pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

Kampanye Politik, Lobi Politik dan Tindakan Politik

Kampanye atau campaign artinya memperkenalkan. Kampanye politik adalah bentuk kegiatan dari komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh dukungan politik masyarakat (political supporting).

Sasaran Kampanye Politik :
• Membangkitkan loyalitas atau kesetiaan alami para pengikut partai politik untuk bertahan pada pilihannya.
• Menggalang massa untuk memunculkan pendukung baru.
• Meyakinkan publik lain agar menentukan pilihan pada aktor politik yang lebih menjanjikan.

Lobi Politik
Kegiatan komunikasi politik yang dilakukan dalam situasi informal dan bersifat interpersonal (antar pribadi) untuk mencapai tujuan politik. Lobbying adalah kegiatan bincang-bincang santai. Lobi politik digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan permasalahan diantara elit politik mengenai kebijakan dan distribusi kekuasaan. Lobi politik merupakan bagian inherent dalam kegiatan untuk membangun consensus, kesepakatan dan kompromi diantara aktor politik.

Teknik Lobby Suatu Keterampilan Manajerial

Sesi ini akan membahas ketrampilan manajerial untuk melakukan lobbying atau melobi dalam organisasi. Bagaimana menerapkan strategi lobby yang efektif. Serta mengenali tehnik dan karakteristik lobbbying. Teknik ini diperlukan oleh manajer lembaga sosial dalam berhubungan dengan para stakeholders untuk mencapai tujuan dan sebagai salah satu upaya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan organisasi

Etika Komunikasi Politik

Detik-detik pemilihan presiden semakin diambang pintu, para kandidat berlomba – lomba menampakan dirinya dimedia untuk mencari popularitasnya. Komunikasi politik media mulai berperan oleh para kandidat. Namun apabilah ditinjau lebih jauh, sistem kapitalis mulai merajalela dinegaraku tercinta, Indonesia. Kaum pemodal berkuasa untuk mengatur segala bidang, sehingga masyarakat kecil mendapat imbasnya karena bermodalkan napas.

Apabilah kita melihat bagaimana dari segi media, situasi yang terjadi adalah peran dan fungsi media seakan – akan keluar dari tujuan yang sebenarnya. Yang mana fungsi media sebagai untuk menginformasikan (to info), untuk mendidik (to educate), untuk menghibur (to entertaint). Namun yang realita yang terjadi sekarang ini adalah media digunakan sebagai alat untuk mencari popularitas individu. Perselingkuhan antara media dan pengusaha membuat citra media tidak berperan sesuai dengan fungsinnya. Peran media kini berubah menjadi ajang untuk mencari pendukung pemilihan, dengan menampilakan kebaikan dari penampilan namun bertolak belakang dengan isi hatinya.

Masyarakat seakan – akan apatis terhadap fenomena yang terjadi. Tuli untuk mendengar dan buta untuk melihat namun yang sebenarnya menangis melihat situasi yang terjadi,namun semuanya hanyalah harapan untuk merubah,bagaimana pemimpin yang bisa mensejahterakan masyarakatnya.